Monday 2 December 2013

Slruup! Pakai Cara Orang Jepang Menyeruput Minuman Panas Agar Lidah Tak Terbakar

Pernahkan kalian mengalami kejadian ini saat menikmati secangkir teh atau kopi??





Padahal berdasarkan teori ilmiah apabila kita sedang minum atau makan panas tidak boleh ditiup gan..
Spoilerfor ini penjelasan ilmiahnya:
Alasan Ilmiah Mengapa Tidak Boleh Meniup Makanan & Minuman
Secara teori ilmiah menjelaskan bahwa: apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan CO2 yaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur dengan air H20, akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acidic.

alasan kedua adalah pada saat manusia mengeluarkan udara hasil pernafasan serta mengeluarkan udara saat meniup, maka tidak hanya mengeluarkan gas hasil pernafasan saja. Mulut juga akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel yang ada dari dalam rongga mulut. Paling mudah dideteksi adalah nafas atau bau mulut juga sering tercium. Bau mulut ini mengindikasikan ada partikel yang juga dikeluarkan dari mulut. Partikel ini dapat berasal dari sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi, selain itu dapat juga berupa mikroorganisme yang hidup di rongga mulut. Mikroorganisme ini kadang bersifat merugikan dan bersifat sebagai pathogen. Hal inilah yang harus dihindari supaya jangan terbawa sehingga karena berupa partikel padatan akan dapat menempel dan mengkontaminasi pada makanan yang ditiup.

Trus gimana dong?? Tenang..ternyata di Jepang minum atau makan panas-panas adalah hal yang biasa gan, tentunya dengan tidak membuat lidah kita terbakar dan melepuh.. Begini gan caranya..

Spoilerfor Tips Minum atau Makan Panas:
Di Jepang, makan malam selalu diakhiri dengan secangkir teh hijau yang baru diseduh. Tentu kita perlu mendiamkannya sebentar agar tehnya tidak membakar lidah saat diseruput. Namun, orang Jepang justru meminumnya panas-panas.

Tampaknya orang Jepang lebih suka menyantap makanan atau minuman yang baru matang, seperti ramen dan soba yang masih mengepul. Di restoran seperti Yoshinoyapun nasinya disajikan di mangkuk dengan dasar dalam agar lapisan bawah nasi tetap panas. Terkadang, okonomiyaki juga disantap langsung beberapa detik setelah diangkat dari wajan.

Tak semua orang bisa langsung menikmati makanan atau minuman panas karena lidah akan terasa terbakar. Orang-orang ini dijuluki 'nekojita', yang secara harfiah berarti 'lidah kucing'.

Pernah melihat kucing minum? Hewan ini menjulur-julurkan lidahnya berkali-kali seperti mencicipi air tersebut. Bagi orang yang tak tahan panas, kira-kira seperti itulah ia mencoba makanan atau minuman mengepul.

Seperti dilansir Rocket News 24 (05/09/13), bagian dalam mulut kurang peka terhadap panas dibanding bagian tubuh lain. Sebagai perbandingan, satu centimeter persegi bagian dalam mulut hanya memiliki satu reseptor panas, sedangkan kulit wajah atau jari memiliki empat reseptor. Hal ini menjelaskan bagaimana kita bisa meminum kopi panas meski cairan tersebut terasa membakar jika ditumpahkan ke tangan.

Tampaknya, kemampuan lidah menerima materi panas hanyalah masalah terbiasa atau tidak. Jika sejak kecil kita hanya diberi makanan yang sudah benar-benar dingin, penolakan akan makanan panas akan terbawa hingga dewasa.

Meski demikian, ada teknik sederhana yang bisa dipraktikkan jika ingin mencicipi makanan atau minuman selagi panas. Jangan sentuh minuman dengan lidah menjulur, karena ujung lidah paling peka terhadap panas.
Sebaiknya, 'sembunyikan' ujung lidah di balik gigi bawah untuk menghindarkannya dari cairan panas yang akan masuk. Jangan angkat cangkir dan menumpahkan isinya ke mulut. Seruput minuman sambil memasukkan sedikit udara untuk mendinginkannya.

sumber: ini sumbernya gan

Silakan mempraktekan gan.. Kalo berhasil kasih tau ya.. Jangan lupa rate trit dan kirim cendolnya juga..

link kaskus

0 comments:

Post a Comment