Pusing kalau tidak punya uang, huh
jauh sekali dengan saat saat prakerin (praktik kerja industri) kemarin. Apa bedanya
? bedanya waktu prakerin itu dapat uang gaji, karena sudah perjanjiannya
seperti itu. Usia labil, hehe, dapat uang langsung deh pikiran melayang “mau
digunakan untuk apa ya uang ini ?” sering tersirat pertanyaan di dalam
kepalaku.
Sekarang pemasukan uang tidak stabil
(so banget), kadang satu bulan hanya punya sisauang jajan 50 ribu rupiah sampai
100 ribu rupiah. Haduh haduh jauh sekali dengan gaji prakerin yang saat itu
berjumlah total 1,3 juta perbulannya. Dengan penghasilan itu selama 2 bulan
prakerin di Malaysia aku bisa membeli sebuah laptop merk Samsung, yang tentunya
di tambah uang lembur dan part time.
Kemudian bulan depannya aku sisihkan
lagi beberapa ribu rupiah. Karena disana jarang jajan, mungkin bisa di bilang
aku paling kaya, tapi sekali keluar uang pasti dalam jumlah yang banyak, hehe. Terus
berlanjut menyisihkan uang, bulan ke empat aku mampu membeli sebuah PSP seri
3006 untuk hadiah ulang tahun adikku.
Memang perlu pengorbanan yang tidak
sedikit, mulai dari yang simple, seperti teman teman jajan di toko atau supermarket
yang terdapat makanan dan minuman lezat, jalan jalan, dan tentunya mengandalkan
makanan yang diberikan oleh tempataku prakerin. Makanan yang sangat asing di
mulutku, tapi aku sadar, kalau inginkan sesuatu, harus rela mengorbankan
sesuatu. Betulkan ? hehe.
Dengan program pengrititan (lebih
tepatnya pelit) yang aku jalankan, selama 6 bulan lebih di Negara Jiran, aku
berhasil mengumpulkan 3300 ringit, 3 buah alat elektronik dan 800 ringgit uang
tunai yang berhasil aku bawa pulang ke Indonesia.
Dengan melihat pengalaman itu, aku
yakin dimasa yang akan datang aku mampu menabung untuk apa yang aku inginkan. Pemikiran
positif selalu mendapatkan yang positif juga. Mungkin pelajaran yang bisa dipetik dari pengalamanku
di atas adalah apapun yang kita inginkan
pasti akan kita dapatkan bila kita bersungguh sungguh dalam menjalani prosesnya.