Ada anak SMK (sekolah menengah
kejuruan) yang sedang galau ? haha it’s me. Atau ada juga teman teman yang
merasakan hal yg sama ? hehe apa sebabnya ? klau aku galau antara meneruskan
pendidikan ke level yang lebih tinggi lagi, atau langsung berkecimpung di dunia
kerja. Huh seperti berada di antara 2 lobang gua yang menentukan jalan tercepat
untuk keluar.
Banyak sekali blog yang aku kunjungi
untuk masalah ini, dan hasilnya ? Tanya pada diri sendiri, huh belum memuaskan.
Tapi menurut teman teman di sekolah dan pendapat para bloger hampir sama, hanya
beda penyampaiannya saja sih, hehe.
Didikan di SMK memang sudah menjurus
ke skill tertentu sesuai jurusan yang kita pilih, contohnya aku dengan jurusan
Akomodasi Perhotelan. Seluk beluk
tentang hotel dan sistem di hotel sudah di ajarkan guru guru di sekolah. Dan
terbayang dengan jelas “oh begini toh bekerja sebagai hospitality”. Melayani
orang lain yang mungkin baru saja kita kenal, baru saat itu kita berjumpa
dengan dia. Tapi keramahan yang kita berikan perhatian yang kita curahkan akan
berdampak positif terhadap image perusahaan tempat kita bekerja.
Sebenarnya yang ditekankan di
Akomodasi perhotelan itu adalah Housekeeper seperti Room Attendant (yang biasa
membersihkan kamar tamu hotel) dan juga bagian Front Office seperti Reception
(orang yang menerima\melayani orang yang akan memesan\booking kamar). Tapi
setelah prakerin ditempatkan 1 bulan di bagian FnB service, rasanya sangat
berbeda. Ada rasa bangga tersendiri untuk posisi yang satu ini. Meski di ajarkan
di sekolah, tapi saat prakerin aku sangat menyukainya.
Kemudian ada teman yang berkata
“daripada kuliah mending gawe ah urang mah, puguh puguh ngahasilkeun duit keur
babantu ka kolot” ada lagi yang bilang “kalau aku sudah fix ingin masuk ke
Universitas”. Wah wah ternya pemikiran seseorang itu beda beda ya.
Aku memilih untuk melanjutkan sekolah
ke level yang lebih tinggi. Karena aku anak laki laki yang paling tua di
keluargaku, aku diharuskan untuk menjadi contoh baik untuk adik adikku, sudah
harga mati itu yang tidak bisa ditolak. Dan juga karena ayahku selalu bilang
“malu bila jabatan/tingkat pendidikan seorang pria lebih rendah dari wanita/pasangan”.
Terlebih lagi jaman sekarang kebanyakan orang masih melihat orang lain dari
gelarnya/jabatan. Sulit memang, tapi inilah kehidupan.
Bila aku memilih untuk bekerja,
mungkin akan ada orang yang akan menjauhiku/membeciku. Bukan tidak ingin
langsung bekerja, memang ada benarnya perkataan ayahku tadi. Bisa saja kita
masuk kerja dan mendapatkan gaji sebesar 1,5 juta rupiah setiap bulannya, dalam
kurun waktu 1 tahunkita belum bisa naik gaji. Namun waktu terus berjalan ada
seorang pegawai baru, gajinya sama dengan kita, tapi dia memiliki kertas yang
lebih sakti (ijasah), mungkin dia lulusan D3 atau S1. Berjalan 2 tahun, gaji
kita tetap belum naik, beda dengan dia yang baru 1 tahun bekerja yang sudah
mendapat promosi jabatan yang lebih baik atau lebih tinggi dari kita, dan
tentunya dengan gaji yang lebih tinggi juga.
Aku berfikir kenapa hal tersebut bisa
terjadi ? pahal kita lebih dahulu bekerja daripada dia, kenapa dia mendapat
posisi yang lebih baik dengan cepat disbanding kita ? pahit rasanya. Bos kita
pastilah membuka kesempatan bagi semua bawahannya untuk mendapat promosi
jabatan, tapi apakah yang dilihat ? yang pasti adalah kertas sakti apa yang
kita miliki. Apakah kertas sakti SMK bisa melawan kertas sakti D3 atau S1 ?
pastilah kalian sudah tahukan jawabannya.
Bos kita akan melihat sejauh mana kita mendapatkan pendidikan, pastilah
yang levelpendidikannya lebih tinggi akan sangat di utamakan.
Mungkin itulah maksud ayahku. Bukannya
tidak ingin dibantu mencari uang, tapi selagi ayahku bisa membiayaiku untuk
sekolah pasti ayahku akan menyekolahkanku sampai aku lulus di universitas.
Ayahku mendapatkan gelar S1 sekitar 15 tahun yang lalu. Kata orang pendidikan
anak harus lebih tinggi dari orangtuanya. Mungkin ayahku juga ingin aku sepeti
itu, mempunyai gelar yang lebih tinggi darinya.
So ? bagai mana dengan kalian ? kuliah
atau kerja ? semuanya ada di tangan kalian sendiri, masa depan ada digenggaman
tangan kita, bukan berada di tangan orang lain, GOOD LUCK !